Gerbang Anda Menuju Penemuan Spiritual

Serial Seputar Safar – Perintah Bersafar

Bersafar (travelling)

Adalah satu kegiatan yang sudah biasa dilakukan oleh setiap orang. Ada yang bersafar untuk tujuan rekreasi, berniaga, menuntut ilmu dan mengunjungi tempat tertentu untuk beribadah dan bahkan sebagian orang menjadikan bersafar sebagai hobi. Sebagian masyarakat memandang bersafar hanyalah sebuah kegiatan yang menghambur-hamburkan uang. Pandangan ini sebenarnya kurang tepat, karena Islam justru mendorong dan memerintahkan ummatnya untuk menjadi penjelajah (Traveller). Allah Subhanahu wa Ta’alaa memerintahkan kita untuk selalu bersafar (menjelajahi muka bumi) untuk mengambil Ibroh (pelajaran). Kita disuruh mempelajari sejarahnya, social budayanya, berta’aruf dengan beraneka bangsa dan suku, dan memperhatikan akibat-akibat dari perbuatan kaum terdahulunya.

Beberapa ayat Al Qur’an dan Hadits Rasulullaah yang menjadi landasan kaum Muslimin untuk melakukan Safar (Travelling), diantaranya:

Dialah (Allâh) yang menjadikan bumi itu mudah bagimu (untuk ditelusuri), maka berjalanlah (bepergianlah) ke segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan [Al-Mulk/67:15]

Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Arti ayat ini adalah bepergianlah kamu ke segala penjuru bumi sesuai dengan keinginanmu! Serta telusurilah semua tempat dan pelosoknya untuk berbagai macam usaha dan perniagaanmu! Ketahuilah usaha yang kamu lakukan tidak bermanfaat sedikitpun bagimu, kecuali jika Allâh k memudahkan hal itu bagimu.” [Kitab Tafsir Ibni Katsir, 4/510]

Perintah Allâh Subhanahu wa Ta’ala dalam ayat ini, “… maka berjalanlah (bepergianlah) ke segala penjurunya” adalah perintah mubâh (hukumnya boleh dan tidak dilarang). Bentuk perintah ini bertujuan untuk memperlihatkan keagungan anugerah-Nya kepada para hamba-Nya. [Lihat kitab Tafsir al-Qurthubi, 18/188 dan Fathul Qadîr, 5/367] Referensi : https://almanhaj.or.id/7299-perjalanan-yang-bermanfaat.html

“Maka apakah mereka tidak pernah mengadakan perjalanan di bumi sehingga dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Allah telah membinasakan mereka, dan bagi orang-orang kafir akan menerima (nasib) yang serupa itu.” [Muhammad /47:10]

“Sungguh, telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah (Allah), karena itu berjalanlah kamu ke (segenap penjuru) bumi dan perhatikanlah bagai- mana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).” [Ali Imron/3:137]

 

Hadits marfu’ riwayat Ibnu Umar:

“Safarlah kalian maka akan sehat, dan berjihadlah kalian maka akan kaya. Hadits ini disebutkan pula dalam kitab Musnad Imam Ahmad, nomer hadits 8588, yang diriwayatkan Abu Hurairah.

Imam Syafi’i dalam untaian bait syair yang terangkum dalam kitab Diwan, menjelaskan bahwa:

Bersafarlah maka kau akan mendapat ganti orang yang kau tinggalkan, dan bekerja keraslah karena kenikmatan hidup dapat diraih dengan susah payah.

Dalam bait lain beliau bahkan menyebutkan beberapa manfaat safar :

Merantaulah dari kampung halaman untuk menggapai kemuliaan, dan bepergianlah karena dalam bepergian terdapat lima manfaat. Menghilang gundah di hati, bisa mengais rejeki, menuntut ilmu, belajar etika, dan bertemu teman yang mulia.

 

AGAR SAFAR BERNILAI IBADAH

Sebagaimana yang kita pahami, bahwa tujuan Allah menciptakan Jin dan Manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya, maka seluruh aktifitas manusia harus bernilai ibadah kepada-Nya termasuk didalam bersafar.

Allah Subhanahu wa Ta’alaa berfirman, yang artinya: “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku (saja)” (QS. Adz-Dzaariyaat: 56). Hukum bersafar awalnya mubah, tapi bila bersafarnya dalam rangka taat kepada Allah, maka akan bernilai ibadah. Karenanya kita harus benar-benar meluruskan niat lillaahi ta’alaa didalam bersafar tersebut.

Hadits Tentang Niat: Artinya : Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. (HR. Bukhary)

Sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad dan At- Thabarani dari Abu Hurairah Rasulullah menjelaskan:
”Tidak seorang pun keluar meninggalkan rumahnya , kecuali di pintu rumahnya ada dua panji. Sebuah di tangan Malaikat dan sebuah lagi di tangan setan. Kalau tujuannya yang diridhai Allah Azza Wa Jalla, maka dia diikuti Malaikat dengan panjinya sampai dia pulang ke rumahnya. Apabila tujuannya kepada apa yang dimurkai Allah, maka setan dengan panjinya mengikutinya sampai dia pulang ke rumahnya”.

Sampai disini kita sudah paham bahwa banyak faedah yang dapat kita raih didalam bersafar (travelling) asalkan niatnya benar, yaitu dalam rangka mendapatkankan Ridho’ Allah Subhanahu wa Ta’alaa.

Artikel Lainnya

Artikel Terbaru

Daftar Sekarang

Share This